Menlu Sebut China Siap Bantu Evakuasi WNI di Wuhan

JAKARTA, {DETEKTIFNEWS.com}- Menlu Retno Marsudi menyebutkan bahwa China siap memberikan fasilitas dalam membantu proses evakuasi ratusan warga Indonesia yang terjebak di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.

“Pembicaraan Pemerintah Indonesia dengan pihak China sudah ada perkembangan, dalam artian mereka bersedia bantu fasilitasi evakuasi (WNI),” ujar Retno pada media Kamis (30/1).

Retno menegaskan, pemerintah sudah siap memulangkan WNI dari Wuhan dalam waktu dekat. Namun ia tak menjelaskan secara pasti kapan waktu pemulangan tersebut.

Menurut dia, meski persiapan sudah matang, proses evakuasi harus dengan strategi dan langkah yang tepat. Sebab, total penyebaran WNI yang terdampak isolasi akibat virus corona tak hanya di kota Wuhan, tetapi juga ada di beberapa wilayah di Provinsi Hubei.

Sementara itu, ia mengatakan Wuhan dan kota-kota di Provinsi Hubei masih diisolasi sehingga akses dari satu kota ke kota lainnya sulit.

“Kami sudah siap melakukan evakuasi, tapi kami perlu perhitungan yang sangat kompleks karena kami perlu melihat sebarannya dulu dan bagaimana mengangkut mereka (WNI) dari satu titik ke titik lainnya,” kata Retno.

Dari data Kemlu RI, sejauh ini terdapat WNI di Provinsi Hubei dan 100 orang di antaranya berada di Wuhan. Dari 100 WNI di Wuhan itu mereka terdiri dari 84 mahasiswa dan 16 tamu mahasiswa dari tempat lain.

Retno mengatakan ia dan sejumlah menteri terkait akan menggelar rapat di Kementerian Sekretariat Negara siang ini pukul 13.00 WIB untuk membahas rencana evakuasi ini.

Selain Indonesia, ada sekitar 13 negara yang juga berencana mengevakuasi warganya dari Wuhan demi mengantisipasi penularan dan penyebaran virus corona. Amerika Serikat dan Prancis mulai mengevakuasi warganya dari kota besar di kawasan tengah China itu hari ini.

Sementara itu, Jepang telah merampungkan kloter pertama evakuasi warganya yang berjumlah sekitar 200 orang dari Wuhan. Tiga dari ratusan warga Jepang itu positif terinfeksi corona.

Per hari ini, korban meninggal di China akibat virus serupa SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) itu bertambah menjadi 170 orang.

Virus ini juga sudah menyebar ke belasan negara seperti Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, Kamboja, dan Jerman. {Red}