DETEKTIFNEWS.com: Beduar Sitinjak
SURABAYA-PT. BMS (Berlian Manyar Sejahtera) masih fokus mengembangkan pelabuhan Eksisting kedepan, karena perkembangan arus bongkar muat yang semakin meningkat. Sehingga insfratuktur dermaga pelabuhan yang sudah ada tidak cukup untuk menampung Bongkar Muat Eksport/Import.
Tampaknya Pembangunan Eksisting nantinya sesuai anjuran Anggota Komisi VI DPR RI pada juli 2019 lalu, bahwa Rieke Diah Pitaloka mengimbau PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk tidak terburu-buru membangun pelabuhan baru. Rieke mendorong agar Pelindo lebih fokus memperkuat pelabuhan eksisting atau pelabuhan yang sudah ada terlebih dahulu.
Pembagunan Dermaga Eksisting saat di konfirmasi media, Direktur Utama PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) Daru Julianto Wicaksono mengaku, bahwa BMS adalah Dermaga di desain diperuntukkan untuk kapal besar dengan konstruknya tinggi.
“Dermaga BMS special untuk kapal bersar dengan sisi luar mempunyai kedalaman – 14 LWS dan sisi eksisting – 12 LWS, ujarnya, Jumat (13/12/2019).
“Kami masih fokus untuk dermaga eksisting sisi dalam yang saat ini sedang dilakukan pengembangan penambahan panjang dari 250 m menjadi 500 m dan lebar 30 m menjadi 50 m,” urai Daru.
Kata Daru, untuk pengembangan juga sudah dilakukan terhadap dermaga milik BMS yang disisi dalam, dan juga dilakukan pengadaan alat RMPC (Ril Mounted Portal Crane) yang akan diletakkan disisi di dermaga sisi luar untuk melayani kapal kapal panamex.
“Rencananya Bertahap, dibutuhkan sebanyak 4 RMPC, tapi saat ini dianggarkan baru 2 di tahun 2021 nanti,” rinci Daru.
Agar diketahui, pada Tahun 2016, bongkar muat pelabuhan yang menjadi bagian dari Java Integrated Industiral and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, itu sebanyak 438.343 ton. Kemudian pada tahun 2017 naik pesat menjadi 1,30 juta. Namun tahun 2018 sempat merosot menjadi 1,05 juta ton. Sedangakan tahun 2019 tetap mengalami peningkatan.
Performance curah kering dalam satuan T/S/D, tertinggi di 2018 dengan total 6.096 ton. Kenaikan ini disebabkan kenaikan bongkar muat Fertilizer sebanyak 444.435 ton dan Gandum sebesar 1,25 juta ton selama 3 tahun terakhir. Dari segi okupansi dermaga (BOR), rata-rata mencapai 54,7%. Terhitung tahun 2016 hingga 2018 sebesar 56%.
Mengacu pada standard United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), keterisian dermaga curah kering jika mencapai 60% dianjurkan membangun tambahan dermaga. Ini agar dapat menjaga performance secara stabil.