
SURABAYA, {DETEKTIFNEWS.com}-Bambang Haryo Soekartono (BHS), anggota Komisi V DPR RI dari partai Gerindra sidak kesiapan keberangkatan dan muatan kapal tol laut Logistik Nusantara 2 yang sandar di dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu (10/4-2019).
Sidak maupyn kunjungan ke Kapal Logistik Nusantara 2 ini, turut hadir Regulatot dari Pejabat Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak , Pejabat Kantor Otoritas Pelabuhan Utama, Pelindo III regional Jatim, serta PT Pelni cabang Surabaya selaku operator kapal tol laut.
Bambang Haryo Soekartono dalam perberbincangannya di dermaga Jambrud Selatan dengan beberapa pejabat PT Pelni selaku operator KM. Logistik Nusantara, sekaligus mengecek manives muatan kapal. keseluruhan untuk mengetahui muatan kapal barang bahan pokok ke tujuan malah kembali Kapal sering kosong.

Bambang menyempatkan pertanyaan berapa isi manifest Tol Laut yang ditunjukkan Roni Kabid Patroli Kesyahbandaran Tanjung Perak, “Secara keseluruhan di manifest barang beras bulog sebanyak 50 kontainer kapal tol laut” ungkap Roni.
“Bulog kirim beras ke Bitung padahal beras disana lebih murah dari pada beras di Jawa”, tandas Bambang di hadapan Pejabat Regulator.
Namun, Bambang menilai bahwa pengiriman barang tol laut belum disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Sehingga Agar tol laut bermangaat seharusnya Menteri Kordinator Perekonomian harus menentukan jenis barang pokok yang dibutuhkan di daerah dan merupakan kebutuhan masyarakat, ” tegas bambang.
“Tetapi selama ini pengirman barang lewat kapal tol laut lebih banyak menguntungkan pedangang. Karena barang yang dikirim dikuasai pedangang sehingga menyebabkan disparitas harga. Semestinya kehadiran tol laut menjadi penyeimbang disparitas harga. Barang yang diangkut tol laut harus bisa menekan harga pasar karena pemerintah sudah mensubsidi “imbaunya.
Saran Bambang, agar Tol Laut itu berfungsi untuk kepentingan masyarakat, dalam arti bisa menjadikan disparitas harga itu jadi menurun jadi tidak ada akal-akalan yang dimuat Kapal itu. Maka yang dimuat Kapal tersebuat harus di kontrol Kementerian Perdagangan.

“Dimana barang-barang yang dibutuhkan masyarakat disana, harganya berapa itulah yang di angkut Tol laut. Padahal tol laut mengangkutnya sudah 100%, tetapi barang yang di angkut kita tidak tahu apakah barang itu dibutuhkan dtabilitator pasar?, karena barang yang diangkut tol laut begitu saja di lepas ke mekamisme pasar yang untung pedagang rakyatnya yang buntung”, urai Bambang yang kembali mencalonkan Caleg DPR RI dari partai Gerindra dapil Surabaya-Sidoarjo 2019 ini.
Tambah Bambang, Menteri Kordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) harus mengkordinir masalah ini, kalau tidak bisa menstabilkan ekonomi ini tidak usah jadi Menko ekuin tidur saja dirumah dan pensiun.
“Saya menginginkan Menko Ekuin orang yang penuh energik untuk bisa merubah serta mengerti kebutuhan rakyat. Kementerian perdagangan yang mencari market, bukan Pihak Pelni sebagai operator. pokoknya Kapal Tol Laut harus penuh jika brangkat”, anjur Bambang.
Secara tagas Bambang menyatakan, kalau Tol Laut tidak ada fungsinya lebih baik dibubarkan saja karena hanya membebani APBN.
Bambang Haryo usai turun dari Kapal Tol Laut, menyempatkan berbincang dengan Sutopo Manager Jamrud,” Kalau kenaikan Deponya dari 30.000 saat ini menjadi 50.000. Sehingga kalau disini masih aman pak belum ada overload. Karena masih ada pendukung Terminal Teluk Lamong dan Pelabuhan Gresik,” terang Sutopo. {Jack}