
SURABAYA, {DETEKTIFNEWS.com} Pendukung Transportasi angkutan barang petikemas dari Terminal Teluk Lamong (TTL) dan mengurai serta mengatasi kemacetan lalulintas dengan efisiensi akan Segera diselesaikan pembangunannya, hanya untuk saat ini pekerjaan masih terhenti. Karena pembangunan flyover yang menghubungkan antara Terminal Teluk Lamong dengan akses jalan Tol Romokalisari itu masih tergendala pembebasan.
Bambang Haryo dalam sela-sela kunjungannya bersama rombongan Komisi V DPR RI di Terminal Teluk Lamong (TTL) Saat dikionfirmasi Wartawan mengatakan, Untuk pembangunan segala hambatan pembebasan lahan warga maupun gudang, diminta kepada pemerintah Kotamadya Surabaya turut mendukung pembangunan tersebut.
“Harus ada keseriusan dari pihak terkait sehingga pembangunan yang dilakukan PT Pelindo III cepet terselesaikan dan dapat segera mengurai kemacetan jalan Tambak Osowilangun yang dilalui traller-traller dari dan ke Teluk Lamong,” ungkapnya, Senin (1/4-2019).

Dalam peningkatan arus bongkar muat kontainer sekitar 20 persen/tahunnya di teluk lamong tentu membuat kesibukan lalu lalang trailler yang melakukan bongkar muat akan memadati jalan yang ada, sehingga keberadaan flyover sangat dibutuhkan sekali. Oleh sebab itu, pemerintah daerah kota Surabaya maupun instansi terkait bisa segera menuntaskan kendala pembebasan lahan. Mengingat pengembangan proyek Teluk Lamong merupakan program Nasional.
“ Perkembangan peningkatan 20 persen yang dikatakan Pelindo III tadak main-main, harus segera di antisipasi agar ada kelancaran. Jangan sampai terjadi bottleneck dikawasan publik jadi solusinya harus penyelesaian pekerjaan pembangunan flyover tersebut,” imbau Bambang.
Bambang berharap, instansi BPN Surabaya dapat segera membantu menyelesaikan persoalan yang menjadi kendalanya agar bisa cepat selesai karena sangat dibutuhkan masyarakat serta meningkatkan perekonomian di Jatim.
“Jika menyangkut harga tanahnya, maka agar bisa dinaikkan sehingga jangan sampai terlalu murah. Intinya biar sesuai lah,” Anjur Bambang.
Selain itu, kehadiran angkutan kereta api yang terhubung dengan Teluk Lamong akan menjadi alternatif mempercepat arus keluar masuknya barang melalui terminal tersebut bisa lebih lancar.
“Kita juga akan mendorong adanya fasilitas angkutan kereta api khusus Terminal Teluk Lamong yang menghubungkan seluruh kawasan pelabuhan yang dikembangkan Pelindo III. Sehingga semua pelabuhan itu bisa terintegrasi, jelasnya.
Pada hari yang sama, kunjungan Komisi V DPR RI, Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha kepada Wartawan menjelaskan, hingga saat ini progres proyek pekerjaan pembangunan flyover Teluk Lamong sudah mencapai 39 persen fisiknya. Diminta dengan bantuan BPN , TP4D dan BPKP kita harapkan penyelesaian beberapa titik pembenbasan tanah akses flyovet yang belum selesai bisa secepatnya kelar.

“Kita harapkan di bulan April 2019 ini bisa diselesaikan karena hanya tinggal beberapa hal yang krusial bisa selesai dan segera bisa digunakan,” urainya saat menerima anggota Komisi V DPR RI.
Menurut Joko, kita juga tidak mengharapkan adanya konsinyasi atas persoalan tersebut. Sehingga material, peralatan dan tiang pancang yang sudah disiapkan dapat dikerjakan agar progresnya biar bisa dipercepat tahun ini karena proyek ini bagian dari proyek strategis nasional makanya pihak kementerian mau membantu supaya tidak terkendala.
“ Dengan adanya bantuan dari pihak terkait, Pelindo III ingin prosesnya itu se-transparan mungkin karena Ini lebih kearah masalah GCG (Good Corporate Governance) baik keterbukaan, akuntabilitas, independensi, kesetaraan dan bertanggung jawab,” tergasnya.
Ungkap Joko, luas tanah yang digunakan untuk pembangunan flayover sendiri sekitar 75 persen sudah clear. Hanya saja gendalanya, sebagian tanah yang meliputi sebuah gudang dan beberapa petak tanah belum tuntas. Dan diharapkan masalah ini bisa terselesaikan secepatnya, sehingga pekerjaan pembangunan flyover dapat dilanjutkan. {Jack}