SUMUT, {DETEKTIFNews.com}-Tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba Senin (18/6/2018) mengungkap fakta baru soal kedalaman danau terluas di Indonesia ini. Selama ini disebut titik terdalam di Danau Toba hanya 505 meter.
Bahkan data inilah yang juga dipakai tim penyelamat Basarnas untuk mencari keberadaan KM Sinar Bangun yang diperkirakan membawa 200-an lebih penumpang.
Hinggga hari keenam, pencarian baru total korban belum diketahui Sebanyak 184 masih dalam pencarian.
Sebelumnya, hari ke 1-4 tim Basarnas melakukan pencarian menggunakan manusia untuk menyelam di bawah permukaaan air dan menggunakan alat Remote Observasi Vehicle (ROV), yang bisa menjangkau hingga 350 meter.
Dalam konferensi pers Jumat (22/6/2018), Kepala Basarnas M Syaugi mengatakan, pencarian korban dengan titik koordinat yang diduga tempat tenggelamnya KM Sinar Bangun, ternyata melebihi batas jarak yang diperkirakan.
Kapal yang membawa alat canggih Multibeam Echosounder dan Side Scan Sinar di Dermaga Tigaras, Danau Toba, Jumat (22/6/2018).

Menurutnya, sampai hari ini belum bisa korban ditemukan, karena kedalaman Danau Toba melebihi 300 meter.
Di peta kedalaman air mencapai 500-550 meter, sehingga harus dibantu oleh TNI AL dan diberikan bantuan alat Multibeam Side Scan Sonar.
Karena peralatan milik angkatan laut ini, punya jangkauan hingga 600 meter dan sudah di pasang dan gunakan sejak tadi siang pukul 12.00 WIB, menuju lokasi yang diperkirakan tenggelamnya kapal tersebut. Namun, saat mendekati lokasi yang diduga tenggelamnya KM Sinar Bangun, alat Multibeam Side Scan Sonar sudah tidak bisa mendeteksi lagi. {B. SITINJAK}