SURABAYA, {DETEKTIFNEWS.com}-Proyek pembangunan infrastruktur Fly Over dari Terminal Teluk Lamong Surabaya menuju akses jalan tol untuk memperlancar arus barang bongkar muat ke perusahaan industri di Jatim dan lainnya. Pembangunan ini masih terkendala masalah pembebasan lahan sehingga penyelesaiannya molor.
Proyek tersebut, dari jadwal yang ditentukan sesuai Pelaksana oleh Kontraktor pemenang tender PT. WIKA, “awal januari 2020 harusnya sudah selesai dan siap di operasikan”, pernyataan ini sudah dilontarkan Destiawan Direktur Operasi 3 PT. WIKA saat acara kegiatan topping of caremony di Gedung Poros Maritim milik Pelindo III pada bulan Juli 2019 tahun lalu.
Agar diketahui, Fly Over (jembatan layang) adalah proyek strategis nasional ini di menangkan PT. Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama PT. Pelabuhan Indonesua III (persero) sebesar Rp. 1,3 Triliun yang pekerjaannya berlangsung selama 365 hari kelender. Sedangkan pemnacanagan pertama tiang beton disaksikan saat Direktur Utama Pelindo III, Ari Askhara dan Dirut PT. Wika Chandra Dwiputra pada bulan Juli 2018.
Direktur Operasonal dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong Rumaji kepada media menjelaskan, proyek tersebut semula dijadwalkan lagi akan rampung dibangun seluruhnya pada bulan Maret 2020, tetapi pelaksanaannya tidak terpenuhi.
Ada pun peoyek tersebut, yaitu meliputi Simpang Susun Tol Surabaya – Gresik, Simpang Susun Jalur Kereta Api, Simpang Susun Tambak Osowilangun Surabaya dan Jaringan Jalan Layang.
“Proyek belum selesai sampai saat ini, Karena terkendala masalah pembebasan lahan maka tidak mungkin selesai dibangun pada bulan Maret tahun ini,” katanya saat acara Media Ghatering, Kamis (13/2/2020).
Kata Rumaji, proyek flay over simpang susun ini sangat penting bagi Terminal Teluk Lamong untuk memudahkan akses pengiriman logistik ke berbagai daerah yang berasal dari kapal-kapal yang berlabuh di dermaga milik anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tersebut.
“PT Terminal Teluk Lamong saat ini menargetkan proyek simpang susun tersebut harus sudah rampung dibangun pada bulan September 2020,” terangnya.
Rumaji mengungkapkan realisasi pada bulan September 2020 tersebut dicanangkan karena masalah pembebasan lahan di awal tahun ini harus sudah teratasi agar bisa di operasikan.
“Kita optimistis target pembangunan tersebut bakal terealisasi september nanti”, pesannya.
Rumaji menambahkan, baru-baru ini kami telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya bahwa simpang susun ini nantinya juga akan menghubungkan dengan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya yang pada tahun 2021 mendatang untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20.
Hal itu dicanangkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya menargetkan seluruh infrastruktur untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 FIFA 2021 harus sudah rampung dibangun pada akhir tahun 2020 mendatang. Sehingga nanti para suporter srpak bola piala Dunia U-20 yang akan menyaksikan pertandingan di Gelora Bung Tomo dapat melewati simpang susun kalau sudah rampung pengerjaannya.
Pembangunan Fly Over Terminal Teluk Lamong yang dikerjakan juga oleh BUMN PT. WIKA molor dari jadwal kontrak yang ditentukan sampai beberapa bulan terakhir ini, pihak penanggung jawab pelaksana dari PT. WIKA belum berhasil di konfirmasi, sejauh mana ademdum (perpanjangan waktu) maupun kesepakatan nya dengan PT. Pelindo III akibat tergendala pembebasan lahan. {JAcK}