BlITAR, {DETEKTIFNews.com}-Suasana di Kelurahan Kedung Bunder Kecamatan Sutojayan semakin memanas akibat pekerjaan normalisasi kali Bogel di Kecamatan Sutojayan, hal ini ditengarai kurang nya sosialisasi antara pemerintah terkait yakni BBWS Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Proyek ini di picu adanya pekerjaan kali anyar yang sebelum nya, tidak pernah di sampaikan oleh Bupati Blitar sosialisasi baik melalui sejumlah awak media di Pendopo Ronggo Hadi Negoro beberapa saat yang lalu.
Dihadapan para wartawan Bupati menyampaikan, kalau program normalisasi hanya kali Bogel, kali Unut dan kali gesing yang sudah mengalami pendangakalan dan penyempitan, kala itu tidak menyinggung kalau kali anyar juga termasuk dalam program ini, ternyata setelah proyek di lounching dan mulai melakukan pengerukan di kali anyar warga sekitar di kelurahan Kedung Bunder mulai resah termasuk satu diantaranya adalah yang tanah sawahnya di kerok Buldoser .
Heru Irawan Kepala BPBD Kab. Blitar
Mengutip Kalimat yang saat di konfirmasi menjelaskan, dari awal itu pihak warga terdampak tidak mendapatkan penjelasan dari instansi terkait “ semula pemahaman masarakat kedung bunder normalisasi hanya dilakukan dilokasi tersebut tidak termasuk kali anyar, jadi sekarang pengerukan di kali anyar yang sudah mencapai puluhan meter ini mengundang gejolak sebagai akibat tanah hak milik nya di serobot “kata nya

“jika pekerjaan ini diteruskan sejumlahn warga Kelurahan Kedung Bunder akan menuntut keadilan,mereka yang merasa punya hak milik dan tanah nya uang di duga diserobot untuk pembangunan kali warga merasa tidak terima dan rencana nya dalam waktu dekat ini akan minta keadilan ke Polres“ tandanya .
Sementara itu disampaikan sebelum nya pada Dalam sambutannya Kepala BBWS Provinsi Jatim Ir. Fauzi Idris,bahwa proyek Normalisasi Kali Bogel merupakan proyek monumental dari 9 proyek di JawaTimur yang pengerjaannya membutuhkan waktu selama 3 tahun maksimal.saat peletakan batu pertama Rabu (4/3/2018).
Bupati Blitar dan Jajaran Forpinda saat di Pendopo sosialisasi
Dijelaskan,pula normalisasi akan dilakukan di dua titik yakni Kali Bogel dan di Kali Kesing. Kali Kesing menjadi pusat banjir karena sungai ini sangat kecil. Ketika air meluber dari gunung seringkali air tersebut menyebabkan banjir.“Kali Kesing nya akan kita perbesar, saat ini lebarnya 7 meter akan kita lebarkan menjadi 15 meter. Efeknya ada beberapa jembatan harus direhab, itu tanggung jawab dari pemda. Sehingga air dari Kali Kesing masuk ke Kali Bogel lancar dan air dari Kali Bogel ke Kali Brantas juga lancar,” terangnya.
Terkait permasalahan ini pemerintah secepat nya mengambil sikap untuk pendataan kembali tentang batas batas tanah warga dengan tanah yang masuk penguasaan BBWS sehingga tidak kontroversi,Pemerintah daerah melalui Kepala BPBD Heru Irawan di temui sebelum nya di Kantor nya jl Bromo Wlingi menyampaikan, pihak nya dalam waktu dekat akan mengundang para pihak untuk melakukan pendataan di lapangan. {B2R/ZL}