Dirut Pelindo III: Wika Akan Kebut Pembangunan Proyek Tower Poros Maritim

Jajaran Direksi Pelindo III bersama instansi terkait di Pelabuhan Tanjung Perak, naik ke lantai 24 Gedung Tower Poros Maritim untuk kegiatan Topping Off Ceremony

[dropcap][/dropcap]

“Gedung Pelindo Place Berubah menjadi Gedung Tower Poros Maritim”

“DETEKTIFNEWS.com: Beduar Sitinjak”

SURABAYA, Proyek gedung perkantoran milik PT Pelindo III (Persero) telah mencapai dalam progres sekitar 43, 25 persen dengan ditandai dengan kegiatan topping off ceremony atau upacara penutupan atap lantai 24 tertinggi yang digelar Selasa (2/7/2019).

Sejak awal proyek pembangunan Pelindo Palace ini peletakan batu pertama oleh saat itu Dirut Pelindo III Askara, pada 13 Oktober 2017 dengan anggaran pagu sebesar 550 miliar setinggi gedung ruangan bangunan sebanyak 23 lantai di areal tanah 1, 1 hektar. Sedangkan pemenang tender adalah WIKA sebesar 400 miliar.

Pembangunan Proyek Gedung Pelindo Place ini akan di kebut Kontraktor pelaksana Wijaya Karya (WIKA) mengingat dari jadwal waktu yang ditentukan ada ketinggalan sedikit hanya 2 persen. “Kendala yang dihadapi ketinggalan tersebut adalah pekerjaan dibawah juga desain. “Ketinggalannya 2 persen tidak besar dan ini tinggal genjot dan bisa dikebut selesai januari awal 20120”, terang Destiawan Direktur Operasi 3 Gedung juga sebagai Komut Wika Gedung.

Disela acara, Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung kepda media mengatakan, bila gedung yang sebelumnya disebut Pelindo Place ini berganti nama menjadi Poros Maritim Tower.

“Penggantian nama itu, agar bisa dimanfaatkan oleh semua stake holder yang ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Meski untuk enam lantai akan dimanfaatkan sebagai kantor pusat Pelindo III,” ujar Doso usai prosesi dari lantai 24.

Gedung perkantoran disiapkan 22 lantai tersebut, dikelola PT Pelindo Properti Indonesia (PPI), anak perusahaan Pelindo III. Selain enam lantai dimanfaatkan internal, sisanya akan disewakan.
Saat ini, sudah ada perusahan yang siap masuk di gedung bila sudah selesai yang ditarget selesai 2020.

“Yang siap masuk, diantaranya perbankan dan stake holder terkait pelayanan di pelabuhan, seperti bea cukai dan lainnya. Hal itulah yang membuat namanya berganti menjadi tower Poros Maritim, dengan harapan bangunan ini bisa meningkatkan sinergi dan koordinasi dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” tutur Doso.

Dari pengerjaan minggu ke-59 yang diharapkan selesai 43,25 persen, namun hanya mampu direalisasikan 40,97 persen.
Selain itu, pengerjaan keramik yang seharusnya sudah dalam tahap lantai 8, namun saat ini masih dalam proses lantai dasar.

Gedung Tower Poros Maritim progres pekerjaan mencapai 40,97 %

“Keterlambatan awal hanya pada sisi struktur pondasi dan penyelesaian gedung parkir, seperti pemasangan platform. Namun, setelah ini pastinya bisa dikebut lebih cepat apalagi setelah ‘topping off’,” ungkap Doso.

Gedung dengan nilai investasi Rp 400 miliar tersebut memiliki luas bangunan 63.365 meter persegi yang terbagi menjadi 24 lantai dan dibangun di atas lahan seluas 11.124 meter persegi.

Sedangkan Fasilitas yang disiapkan antara lain jaringan Informasi Teknologi (IT) yang handal dan modern, fasilitas keamanan 24 jam dan teknologi ini yang bisa langsung diakses di semua terminal, serta memiliki jaringan Bea Cukai, dalam gedung disediakan fasilitas sejumlah kafe dan restoran. Dilengkapi gedung parkir yang bisa menanmpung mencapai 300 unit Mobil.

Lebih lanjut Doso mrnjelaskan, setelah sekesai Gedung poros Maritim ini Kantor pusat Direksi akan pindah menempati enam lantai ruangan Gedung poros Maritim ini. Sedangkan Kantor Direksi lama ditempati Kantor Cabang Tanjung Perak.

“Digantinya nama Pelindo Place menjadi Tower Poros Maritim, tujuannya supaya menjadi Icon, sehingga mampu menginspirasi keseluruh Masyarakat”, imbau Doso.